KAU
Hidup kadang ingin dia hentikan
Aral silih berganti menghujam
mimpinya
Potongan duka,lara,suka tak
dapat digenggam lagi
Perkusi yang lantunannya tak seirama
Yakin.. saat itu ku lihat dia
rapuh
Bebas,mati mungkin hanya itu
pesannya
Optimisme hidup yang tak lagi
dibaluti nafas semangat
Rangkap hidup itu ilusi sayAng
Narkose percuma dilakukan
Dagbug mu penuh dengan kerutan
airmata,kini…….
Abadikan….museumkan…lupakan….semuanya
Yang dilecuti rengek kebencian
Mata…. Pejamkan kedua cahaya
itu..
Nafas… tariklah dengan cinta
Riwayatkan semuanya,dan kini
mulailah angkat bicara
Cinta,senyum,tawa hanya itu
dominan dirimu
Untaian kata ini kurajut untukmu
sayAng
Edisi yang ku harap hanya kau
pemiliknya
Kan kuselipkan seutuhnya doa
tanpa batas
Jnt
Januari 25 2011