Halaman

Rabu, 03 Juli 2013

Puisi ~ KAU ~



KAU



Hidup kadang ingin dia hentikan
Aral silih berganti menghujam mimpinya
Potongan duka,lara,suka tak dapat digenggam lagi
Perkusi yang lantunannya  tak seirama

Yakin.. saat itu ku lihat dia rapuh
Bebas,mati mungkin hanya itu pesannya
Optimisme hidup yang tak lagi dibaluti nafas semangat
Rangkap hidup itu ilusi sayAng

Narkose percuma dilakukan
Dagbug mu penuh dengan kerutan airmata,kini…….
Abadikan….museumkan…lupakan….semuanya
Yang dilecuti rengek kebencian

Mata…. Pejamkan kedua cahaya itu..
Nafas… tariklah dengan cinta
Riwayatkan semuanya,dan kini mulailah angkat bicara
Cinta,senyum,tawa hanya itu dominan dirimu

Untaian kata ini kurajut untukmu sayAng
Edisi yang ku harap hanya kau pemiliknya
Kan kuselipkan seutuhnya doa tanpa batas

                                                                                                                                                      Jnt Januari 25 2011